Pengertian Dan Ruang Lingkup Ilmu Pendidikan Islam
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Dosen pengampu Dra. Ani Hidayani. Mpd
Disusun oleh,
1.
Ana Rozana :
103111011
2.
Tomi Azami :
103111102
3.
M. Latif Wibowo :
103111069
4.
Khusna :
103111113
5.
Malikhah :
103111123
6.
Wachidahun Nazilah :
103111134
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
WALISONGO
SEMARANG
2011
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU PENDIDIKAN ISLAM
I.
PENDAHULUAN
Pendidikan
sangat diperlukan sebagai proses yang mampu membangun potensi manusia menuju
kemajuan dalam segala aspek. Pendidikan menurut Islam atau Pendidikan Islami,
yakni pendidikan yang dipahami dan yang dikembangkan dari ajaran dan
nilai-nilai fundamental yang terkandung dalam sumber dasarnya, yaitu Al-qur’an
dan Al-Sunnah.[1]
Kemajuan ilmu
dan teknologi yang makin canggih dewasa ini telah menimbulkan berbagai macam
perubahan dalam kehidupan manusia, termasuk perubahan dalam tatanan sosial dan
moral. Dibalik kemajuan yang demikian pesat itu, mulai terasa pengaruh yang
kurang menggembirakan, yaitu mulai tampak dan terasa nilai-nilai luhur agama, adat
dan norma sosial yang selama ini sangat diagungkan bangsa indonesia mulai
menurun bahkan kadangkala diabaikan, karena ingin meraih kesuksesan dalam
karier dan kehidupan. Untuk menangkal kesemuanya ini salah satu upaya yang dianggap
ampuh adalah melalui jalur pendidikan, terutama pendidikan agama khususnya
pendidikan agama Islam. Sebab pendidikan agama Islam berorientasi pada
pembekalan kemampuan intelektual tinggi yang memiliki akhlaqul karimah yang
baik.
Pendidikan
haruslah dilihat sebagai bagian yang utuh, yang memposisikan guru, materi
pelajaran yang diberikan, proses pendidikan, lingkungan rumah, sosial atau
masyarakat, ekonomi, dan budaya lingkungan siswa sebagai bagian yang tak
terpisahkan dalam proses pembentukan karakter (building) siswa menjadi anak
yang sholeh.[2]
II.
RUMUSAN MASALAH
1.
Pengertian Ilmu Pendidikan Islam
2.
Ruang Lingkup Ilmu Pendidikan Islam
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Ilmu menurut John G. Kemeny dalam bukunya A Philosopher Look
at Sciense, adalah “All Knowledge Collected By Means Of The Scientific Method”,
dalam batasan ini ilmu terdiri atas pengetahuan.[3]
Artinya bahwa ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang tersusun secara
sistematis dan mempunyai metode-metode tertentu yang bersifat ilmiah.
Ada beberapa pengertian mengenai makna dari Pendidikan Islam,
antara lain:
1.
Menurut Musthafa Al-Ghulayaini, bahwa Pendidikan Islam adalah
menanamkan akhlak yang mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan
menyiraminya dengan air petunjuk dan nasihat, sehingga akhlak tersebut menjadi
salah satu kemampuan dalam jiwanya, kemudian buahnya berwujud keutamaan,
kebaikan, dan cinta bekerja untuk kemanfaatan tanah air.
2.
Hasil Seminar Pendidikan Islam se-Indonesia tgl 7-11 Mei 1960 di
Cipayung Bogor, menyatakan bahwa Pendidikan Islam adalah bimbingan terhadap
pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan,
mengajarkan, melatih, mengasuh, dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.[4]
Dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Islam adalah bimbingan yang
dilakukan oleh seseorang dewasa kepada anak didik dalam masa pertumbuhan, agar
ia memiliki kepribadian muslim.
Secara garis besar Ilmu pendidikan Islam dapat diartikan sebagai
studi tentang proses kependidikan yang didasarkan pada nilai-nilai filosofis
ajaran Islam yang berdasarkan Al-Qur’an
dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.[5]
B.
Ruang Lingkup Pendidikan Islam
Bahwasanya ada
beberapa ruang lingkup pendidikan Islam antara lain :
1.
Tujuan Pendidikan Ilmu
Secara umum, pendidikan Islam bertujuan untuk meningkatkan keimanan,
pemahaman, penghayatan, dan pengalaman peserta didik tentang agama Islam,
sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. (GBPP PAI, 1994).[6]
Tujuan pendidikan Islam harus berorientasi pada hakekat pendidikan
yang meliputi beberapa aspeknya, misalnya tentang :
a.
Memperhatikan sifat-sifat dasar manusia yaitu konsep tentang
manusia sebagai makhluk unik yang mempunyai potensi bawaan seperti fitrah,
bakat minat, dan karakter yang berkecenderungan pada Al-Hanif (rindu akan
kebenaran dari Tuhan) berupa agama Islam ( Al Kahfi ayat 29) sebatas kapasitas
dan ukuran yang ada.
b.
Dimensi-dimensi kehidupan ideal Islam
Dimensi-dimensi
kehidupan ideal Islam mengandung nilai yang dapat meningkatkan kesejahteraan
hidup manusia di dunia untuk mengelola dan memanfaatkan dunia sebagai bekal
kehidupan di akherat.[7]
2.
Pendidik
Saat ini pendidik diposisikan sebagai fasilitator/mediator yang
bertugas menfasilitasi atau membantu siswa selama proses penbelajaran
berlangsung. Pendidik tidak lagi dianggap sebagai satu-satunya sumber
informasi, sebab informasi juga bisa diperoleh dari peserta didik. Penciptaan
suasana menyenangkan dan adanya kesadaran emosional yang tidak dalam keadaan
tertekan akan mengaktifkan potensi otak dan menimbulkan daya berpikir yang
intuitif dan holistik.[8]
3.
Peserta didik
Siswa sebagai objek utama dalam pendidikan memegang peranan
yang sangat strategis. Artinya bahwa siswa dapat dijadikan sebagai salah satu
indikator terwujudnya sekolah berkualitas. Siswa sebagai salah satu input di
sekolah, sangat mempengaruhi pembentukan sekolah yang berkualitas. Hal ini
tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya latar belakang peserta didik,
kemampuan peserta didik, prinsip hidup, dan sebagainya.
4.
Model Pendidikan Islam
Model-model pembelajaran :
a.
Model pemprosesan informasi guru menjelaskan bagaimana siswa
selaku individu memberi respon yang datang dari lingkungannya.
b.
Model pribadi diorientasikan kepada perkembangan diri siswa selaku
individu.
c.
Model interaksi sosial menekankan hubungan siswa dengan
lingkungannya di sekolah, terutama di dalam kelas.
d.
Model perilaku siswa diarahkan kepada suatu pola belajar yang lebih
terfokus pada hal-hal yang spesifik.[9]
5.
Materi Pendidikan Islam
Materi pendidikan Islam yang harus dipahami oleh peserta didik
adalah Al-Qur’an. Baik ketrampilan membaca, menghafal, menganalisa, dan
sekaligus mengamalkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
dimaksudkan agar ajaran yang terkandung di dalam Al-Qur’an tertanam dalam jiwa
anak didik sejak dini.
6.
Alat Pendidikan Islam
Merupakan alat-alat yang dapat digunakan selama melaksanakan
pendidikan Islam, agar tujuan pendidikan Islam tersebut lebih berhasil.[10]
7.
Evaluasi
Evaluasi merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran pada
khususnya, dan sistem pendidikan pada umumnya. Artinya evaluasi merupakan suatu
kegiatan yang tidak mungkin dielakkan dalam setiap proses pembelajaran. Dengan
kata lain, kegiatan evaluasi, baik evaluasi hasil belajar maupun evaluasi
pembelajaran, merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dari kegiatan
pendidikan.[11]
Tujuan dari evaluasi pembelajaran PAI :
a.
Merangsang kegiatan siswa dalam menempuh program pendidikan.
b.
Mencari dan menentukan faktor-faktor penyebab keberhasilan atau
kegagalan siswa dalam mengikuti program pendidikan pada umumnya dan program
pembelajaran pada khususnya.
c.
Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan,
dan bakat siswa yang bersangkutan.
d.
Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa yang diperlukan
oleh orang tua siswa dan lembaga pendidikan.
e.
Memperbaiki mutu proses pembelajaran baik cara belajar siswa maupun
metode yang digunakan pendidik dalam mengajar.[12]
Jadi, tujuan utama dari evaluasi yaitu untuk mendapatkan informasi
yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan pembelajaran oleh siswa,
sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya.
IV.
KESIMPULAN
Ilmu pendidikan Islam dapat diartikan sebagai studi tentang proses
kependidikan yang didasarkan pada nilai-nilai filosofis ajaran Islam
berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Ada beberapa hal yang menjadi ruang lingkup dari Ilmu Pendidikan
Islam, diantaranya yaitu :
1.
Tujuan Pendidikan Ilmu
2.
Pendidik
3.
Peserta didik
4.
Model Pendidikan Islam
5.
Materi Pendidikan Islam
6.
Alat Pendidikan Islam
7.
Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Abdurrahman Saleh. 1990. Jakarta: Rineka Cipta
Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan
Islam. Jakarta Selatan: Ciputat Pers
Junaedi , Mahfud. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Semarang:
RaSAIL
Muhaimin. 2002. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Mujib. Abdul. 2006. Ilmu Pendidikan Islam.
Jakarta: Kencana
Mukhtar. 2003. Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Jakarta: Misaka Galiza
Sudiyono. 2009. Ilmu Pendidikan Islam Jilid I. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
[1] Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam , (Bandung:PT.Remaja
Rosdakarya, 2002), hlm. 29
[2] Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:
Misaka Galiza, 2003), hlm. 13
[3] Mahfud Junaedi, Ilmu Pendidikan Islam, (Semarang: RaSAIL,
2010), hlm. 4
[4] Sudiyono, Ilmu Pendidikan Islam Jilid I, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2009), hlm. 8-9
[5] Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada, 2009), hlm. 13
[6] Muhaimin, Op. Cit, hlm.78
[7] Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana,
2006), hlm. 70
[8] Mukhtar, Op. Cit, hlm. 25
[9] Ibid, hal.132-133
[10] Sudiyono, Op. Cit, hlm. 12
[12] Ibid, hlm. 153
0 komentar:
Post a Comment