Pendidikan Prenatal, Ciptakan Keluarga Berkualitas


Oleh, Malikhah
Menjadi keluarga bahagia dan sejahtera tentu menjadi dambaan setiap keluarga Indonesia. Bahagia dan sejahtera akan memberikan dampak bagi kualitas sebuah keluarga. Salah satu faktor penting untuk dilakukan dalam menciptakan keluarga berkualitas tentu adanya perencanaan dalam berkeluarga. Pendidikan prenatal menjadi salah satu strategi yang penting untuk disosialisasikan untuk masyarakat.
Ada tiga konsep besar dalam pendidikan prenatal. Konsep pendidikan prenatal meliputi pra pernikahan, menikah, kehamilan. Lebih spesifikasi, pendidikan prenatal menekankan dalam pemilihan jodoh, menikah, perencanaan kehamilan, serta paska melahirkan. Esensinya, sebuah pernikahan tidak hanya berkutat tentang seks atau perubahan status sosial saja. Lebih dari itu, hubungan antar dua keluarga juga menjadi sangat penting untuk diperhatikan.
Pemilihan jodoh menjadi gerbang awal dalam pendidikan prenatal. Dalam pemilihan jodoh, orang Jawa sering menyebut “Bibit, Bobot, Bebet” dalam pemilihan jodoh. Pertama, Bibit merupakan berkaitan dengan pemilihan pasangan dengan memperhatikan latar belakang keluarganya. Tentu, memilih pasangan dari keluarga baik-baik menjadi penting untuk dipertimbangkan. Kedua, bobot dalam hal ini dipahami sebagai kualitas pendidikan seseorang. Pasalnya, pendidikan seseorang sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Sehingga, dengan kualitas pendidikan seseorang juga akan berimbas dengan kualitas keluarga seseorang. Ketiga, bebet berkaitan dengan human relation. Kita juga perlu tahu tentang keadaan pasangan dalam hubungannya dengan masyarakat. Pasangan yang baik, tentu saja memiliki citra yang baik pula di masyarakat. Meski ketiga point tersebut patut diperhitungkan, namun bukan berarti semua harus mutlak. Keputusan tentu dalam diri kita, bibit, bebet, bobot hanya sebagai bahan pertimbangan untuk merencanakan keluarga berkualitas.
Paska pemilihan jodoh, tentu saja pernikahan menjadi satu ritual sakral untuk meresmikan pasangan pengantin. Sebuah pernikahan pastinya menginginkan keturunan yang berkualitas pula. Nah, kehamilan menjadi satu langkah awal untuk memdidik seorang anak dalam kandungan. Seorang ibu hamil membutuhkan asupan gizi yang cukup, agar janin yang dikandungnya tumbuh sehat. Perlunya sosialisasi tentang pentingnya kesehatan ibu hamil menjadikan satu kebutuhan tersendiri. Pasalnya, melihat semakin suburnya angka kematian ibu (AKI), menunjukkan bahwa kesehatan ibu hamil sangat minim diperhatikan. Perencanaan kehamilan juga patut disosialisasikan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk. Selama ini, banyak masyarakat yang tidak paham tentang perencanaan kehamilan, imbasnya mereka jarak antara hamil pertama dan kedua hanya berselang dalam beberapa bulan saja. Jika ini dibiarkan, tentu akan menyuburkan pertumbuhan penduduk. Lebih dari itu, pendidikan prenatal semestinya bukan hanya menjadi kebutuhan ibu hamil semata, sebab meliputi pemilihan jodoh pra nikah.Pelajar maupun mahasiswa patut mendapatkan pemahaman tentang pendidikan preatal. Sehingga dengan pemahaman sejak dini, seorang remaja dapat merencanakan masa depan untuk keluarganya kelak.

0 komentar:

Post a Comment

 
MALIKHAH SAN © 2012 | Edited Designed by Kurungan Celotehan