Hakekat Akhlak Mahmudah dan Akhlak Madzmumah


Resume, oleh:: Malikhah
Akhlaq mahmudah (terpuji) merupakan salah satu tanda bagi kesempurnaan iman seseorang. Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya’ Ulumuddin bagian rubu’ munjiyat menerangkan bahwa gejala-gejala hati yang sehat merupakan cermin dari akhlaq mahmudah (terpuji) diantaranya yaitu:
a. Takut dan berharap kepada Allah
b. Taubat dan Nadam
c. Sabar dan syukur [1]

Ciri – ciri akhlak mahmudah menurut Drs. H. A. Mustofa, yaitu:
1.   Kebajikan yang mutlak
2.   Kebaikan yang menyeluruh
3.   Kemantapan
4.   Kewajiban yang dipatuhi
5.   Pengawasan yang menyeluruh
Akhlak terpuji berarti sifat-sifat atau tingkah laku yang sesuai dengan norma atau ajaran Islam. Akhlak terpuji dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1)      Taat lahir, meliputi tobat, amar ma’ruf nahi mungkar, dan syukur
2)      Taat batin, meliputi tawakal, sabar, qana’ah
Oleh karena itu, akhlak mahmudah dapat tercermin dari seseorang, yang dapat terlihat dari keimanannya, ketaqwaannya, dan amal peerbuatannya.
Hakekat dari akhlak mazmumah itu sendiri yakni segala sesuatu yang dapat merusak jiwa seseorang. Dengan adanya akhlah mazmumah ini jiwa seseorang ini akan menjadi sakit dan kemudian akan berdampak pada jasmani seseorang.
Akhlak madzmumah merupakan segala sesuatu yang tidak baik, yang tidak seperti yang seharusnya, tidak sempurna dalam dalam kualitas, dibawah standar, kurang dalam hati, tidak mencukupi, keji, jahat, tidak bermoral, tidak menyenangkan, tidak dapat disetujui, tidak dapat diterima, sesuatu yang tercela, lawan dari baik dan perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang berlaku. Akhlak madzmumah merupakan sesuatu yang buruk, ia adalah kebalikan dari yang baik dan tidak disukai kehadirannya oleh manusia. Dan daripadanya akan memberikan dampak yang negatif bagi dirinya sendiri maupun orang lain yang ada di sekitarnya
Substansi akhlak madzmumah adalah tidak sejalan dengan hati nurani dan akal sehat. Selain itu juga akhlak ini tidak dapat di terima oleh masyarakat umum. Dalam melakukanya kita akan merasa gelisah tidak tenang dan di hantui oleh dosa. Akhlak mahmudah memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain, sedangkan akhlak madzmumah merugikan diri sendiri dan orang lain.
Pelanggaran hukum diawali dengan adanya pelanggaran etika. Oleh karena itu, perlu adanya pelajaran rekonstruksi ulang terkait proses pembelajaran akhlak. Mengingat, biasanya pelajaran akhlak hanya dilakukan dengan moralisasi (teori) dan for example. Oleh karena itu beberapa model yang harus dikembangkan dalam memberikan pendidikan akhlak adalah sebagai berikut:
1.      Klasifikasi nilai
2.      Konsiderasi
3.      Moral Cognitif
4.      Non Directif
5.      Pembentukan Rasional
Akhlak madzmumah/ sifat-sifat tercela dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1.       Maksiat lahir, yaitu sifat tercela yang dikerjakan oleh anggota lahir, yaitu meliputi: tangan, mulut, mata, dan lain sebagainya. Sebagai contoh dari hal ini yaitu: mencuri, merampok, menganiaya, membunuh, dan perbuatan lainnya yang dapat mengakibatkan kekacauan, keamanan dan ketentraman dalam masyarakat.
2.      Maksiat bathin, yaitu sifat tercela yang dilakukan oleh anggota bathin, yaitu hati. Maksiat bathin merupakan pendorong dari maksiat lahir. Sebagai contoh dari maksiat bathin yaitu: hasad, ghadlab, namimah, takabbur, dan lain sebagainya.
Untuk mengobati hal tersebut, tentunya tidak mudah, pengobatannya dapat melalui dokter ataupun psikiater atau konseler. Dan harus dibisakan berpikir positif untuk mendapatkan ketenangan jiwa.


[1] A. Zainuddin, al-Islam 2 : Muamalah dan Akhlaq, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998), hlm. 87

0 komentar:

Post a Comment

 
MALIKHAH SAN © 2012 | Edited Designed by Kurungan Celotehan