About Me

Malikhah; seorang ibu rumah tangga yang juga ASN dan aktif mengajar di SMPN 1 Singorojo. Lahir pada tanggal 28 Oktober 1991, dengan semangat sumpah pemuda semangat menulis untuk meninggalkan jejak digital yang bisa bermanfaat untuk semua.

Cangkang Telur, Berkah Tersembunyi: Sebuah Epik Perubahan

    Dibalik rapuhnya limbah ini, tersimpan jutaan kekayaan yang sayang jika berakhir dengan kata "dibuang". Adalah limbah cangkang telur, limbah organik yang saban hari selalu bertengger di tong sampah dapur. Yah, telur adalah protein hewani yang mudah sekali kita jumpai, tidak sekedar mudah dijumpai, namun juga mudah untuk diolah. Telur menjadi senjata cepat sekaligus jalan ninja bagi ras terkuat di bumi, sang penguasa dapur beserta isinya. Tingkat konsumsi yang tinggi, tentu sejurus dengan limbah cangkangnya yang juga tinggi. Dibalik limbah cangkang dengan aroma khas yang amis, tersimpan kekayaan yang tersembunyi. Ternyata, cangkang telur memiliki kandungan kalsium karbonat (CaCO3) yang tinggi mencapai sekitar 95% dari massa totalnya (Iskandar Setiyawan et al., 2022).

        Perjalanan pria Karawang bernama Muhamad Rizki ini diawali dengan rasa penuh empati dan peduli. Aiki, sapaan akrabnya, pemuda yang meniti perjalanan hidupnya untuk mengabdi pada negeri. Saat Aiki bersama dengan teman-temannya melihat begitu banyak sampah cangkang telur. Cangkang-cangkang ini berasal dari pabrik  penetasan ayam di Karawang. Tidak hanya mengamati, namun dia juga berpikir bagaimana caranya mengubah limbah menjadi berkah. "Saya prihatin melihat limbah cangkang telur yang menggunung, kotorannya tidak hanya membuat lingkungan menjadi kotor, namun aroma amis dari cangkang telur pasti membuat masyarakat sekitar tidak nyaman", kenang Aiki saat mengingat perjalanan awal dirinya merubah limbah menjadi berkah. 

    Background Aiki sebagai mahasiswa sosial, menggugah hatinya untuk ikut terlibat dalam mengambil tindakan, agar limbah-limbah ini mampu diakomodir sehingga tidak mencemari lingkungan. Kebiasaan dalam dirinya yang sering menulis dan menelusuri beragam jurnal-jurnal penelitian, langkahnya kemudian tertuju pada tulisan tentang manfaat cangkang telur. Setelah ia telusuri, terdapat 97 persen kalsium karbonat. Di dalamnya juga terdapat fosfor, magnesium, natrium, kalium, seng, besi, mangan dan tembaga. Perlu diketahui bahwa kalsium karbonat ini sangat bermanfaat sebagai sumber nutrisi pada tanaman. 

        Pengetahuan awal inilah yang menjadi titik balik Aiki bersama teman-temannya untuk mengubah limbah cangkang telur ini agar menjadi bermanfaat. Orientasinya tidak hanya soal rupiah, tapi soal berkah. Diawal perjalanannya menggagas ide memanfaatkan limbah cangkang telur ini, Aiki melewati jalan terjal nan berliku. Diawal gebrakannya ini, dia mengalamo kesulitan mendapatkan kendaraan yang digunakan untuk memindahkan gunungan cangkang telur ini menuju tempat penggilingan. Tidak sampai disitu saja, Aiki juga menjelaskan bahwa dia bersama teman-temannya secara swadaya iuran untuk membeli alat tes kadar air dalam cangkang telur dan gilingan cangkang. 

           Aiki bersama dengan timnya, melalui proses panjang dalam pengolahan limbah cangkang telur hingga menjadi tepung kalsium. Prosesnya diawali dari pengumpulan limbah cangkang telur, yang kemudian dicuci bersih. Setelah bersih, cangkang telur akan dijemur hingga kering. Sebelum masuk proses produksi, cangkang akan dites kadar airnya terlebih dahulu. "Karena bisnis ini benar-benar merintis dari awal, maka saat itu saya bersama teman-teman patungan untuk membeli alat tes kadar air", ungkap Aiki dalam sebuah wawancara secara daring. Dia menjelaskan, bahwa setelah cangkang melalui proses pembersihan dan pemanasan, cangkang akan dites kadar airnya. Biasanya, kadar air dibawah 7% lah yang ia gunakan, karena sudah cukup mumpuni untuk masuk proses selanjutnya. Pemisahan antara membran sel dan lapisan kulit telur menjadi langkah berikutnya. Setelah benar-benar terpisah, kulit cangkang telur ini yang kemudian akan digiling sempurna hingga menghasilkan tepung kalsium yang kaya akan kandungan kalsium. Kandungan kalsium yang tinggi ini dapat dijadikan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman maupun hewan. 

Proses pembersihan cangkah telur

        Spirit Sosial

       "Diawal produksi, kami mampu menghasilkan 500 kilogram, kemudian naik menjadi 600 kilogram. Karena beberapa waktu lalu banyak sapi yang terkena penyakit antraks dan produksi kita suplay untuk penggemukan pakan sapi, maka produksi menjadi naik turun", tutur Aiki yang juga merupakan alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung jurusan Hukum. Meski mengalami pasang surut, langkahnya tetap tegak. Dia selalu mengingat, bahwa dibalik lelahnya pundak seorang Aiki, ada barisan ibu-ibu yang tak pernah lelah menanti pekerjaan dari Aiki dalam bisnis pengolahan limbah cangkang telur ini. 

    Ia selalu berpegang teguh pada semboyan "khoirunnas anfauhum linnas"  yang bermakna sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. Spirit inilah yang membuat Aiki bangkit saat bisnisnya sepi orderan. "Hampir 2 bulan tidak ada order yang masuk, alhamdulillah tiba-tiba kita mendapatkan pesanan untuk mencukupi 4 gudang yang membutuhkan tepung kalsium dari cangkang telur ini yang butuh sekitar 8-10 ton", jelas Aiki ditengah kesibukannya. Jelas, permintaan yang makin tinggi inilah yang kemudian membuat Aiki beserta para pegawainya kembali tersenyum merekah. 

    Kedepan, Aiki akan berusaha mengembangkan bisnis ini untuk digunakan sebagai pupuk tanaman dan juga akan dikembangkan agar dapat menjadi konsumsi manusia. "Kita akan berusaha terus mengkaji pengembangan limbah cangkang telur ini dan berkomitmen untuk bersinergi dengan pemerintah agar bisnis cangkang telur ini semakin berkembang", tutur Aiki. 

                                

    Berkat kegigihan Aiki dalam mengembangkan potensi limbah cangkang telur inilah, perjalanan membawanya menuju puncak hingga meraih apresiasi dari PT Astra sebagai salah satu Penerima Apresiasi Satu Indonesia Award tahun 2022.

Elektronik Modul; Media Pembelajaran Terpadu


  
     Transformasi digital telah menjadi sebuah keniscayaan yang tak terelakkan di zaman sekarang. Di tengah era disrupsi ini, siswa tumbuh begitu akrab dengan teknologi, khususnya smartphone. Perangkat digital tersebut bahkan menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian mereka. Selaras dengan visi smpn 1 singorojo untuk mewujudkan smartschool berbudaya mutu dengan layanan digital dan peduli lingkungan, saya terdorong untuk terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

    SMPN 1 Singorojo menghadapi tantangan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, terutama pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI&BP). Berdasarkan survei internal, 90% siswa telah memiliki gawai pribadi, namun hasil pretest menunjukkan bahwa banyak siswa memperoleh nilai di bawah ambang ketuntasan. Siswa mengeluhkan pembelajaran yang monoton dan kurang variatif, serta menginginkan media pembelajaran yang lebih menarik dan fleksibel. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang saya lakukan dalam tesis berjudul Pengembangan Media Ajar Berbasis Multimedia Fliphtml5 dalam Pembelajaran PAI dan BP Kelas VII di Sekolah Menengah Pertama. Hasil rapor pendidikan SMPN 1 Singorojo menunjukkan penurunan signifikan pada indikator kualitas pembelajaran sebesar 5,81, hal ini semakin mengukuhkan bahwa harus ada inovasi dalam proses pembelajaran. 

    Pada kondisi tersebut, saya sebagai pendidik memiliki tugas  untuk:

    Menyusun media pembelajaran yang efektif, seperti mengembangkan aplikasi fliphtml5 untuk memfasilitasi gaya belajar siswa dan memenuhi kebutuhan mereka akan aksesibilitas. sulitnya mencari aplikasi fliphtml5, minimnya tutorial pengoperasian, dan tidak adanya pelatihan pembuatan elektronik modul berbasis fliphtml5 di kalangan pendidik menjadi tantangan bagi saya

    Berikutnya, Memilih metode pembelajaran yang menarik, seperti project-based learning (PjBL) untuk meningkatkan minat dan kreativitas siswa. Tantangan yang saya hadapi adalah pengaturan manajemen waktu pembelajaran dan pengelollan kelas dengan siswa yang beragam

    Dan terakhir Menentukan asesmen yang tepat dan menyenangkan, untuk mengurangi kecemasan siswa dan memastikan penilaian yang adil. perbedaan tingkat kemampuan siswa dalam menggunakan teknologi serta resiko terjadinya kecurangan pada saat pelaksanaan penilaian menjadi salah satu tantangan yang harus saya hadapi.

    Adapun tantangan yang saya hadapi diantaranya. Dengan demikian, guru perlu melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan memastikan siswa tetap termotivasi di era digital ini.

    Pada kondisi tersebut saya melakukan inovasi dengan membuat MEDITERANIA (MEdia DIgital TERpadu daN INovatif). Saya mengembangkan e-modul terpadu berbasis fliphtml5 untuk pembelajaran PAI dan BP kelas VII dengan tema "Meneladani Sifat Allah Swt Untuk Kebaikan Hidup". E-modul ini dirancang untuk menjangkau berbagai gaya belajar siswa dengan menyisipkan beragam elemen multimedia seperti bacaan, gambar, podcast, dan video pembelajaran.

    Proses pengembangan e-modul ini dilakukan dengan beberapa langkah,

    Pertama, saya mengAnalisa capaian pembelajaran sesuai kurikulum. Kemudian Menyusun materi dengan referensi dari sumber terpercaya. Setelah itu saya membuat konten multimedia pendukung seperti podcast, video, dan asessemen online dilanjut dengan proses editing menggunakan aplikasi fliphtml5.

    Proses berlanjut dengan Validasi produk oleh validator berkompeten. Setelah semua siap, saya mengintegrasikannya dengan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dalam pembelajaran. Saya mengambil tema Meneladani Sifat Allah Swt Untuk Kebaikan Hidup Melalui  Mediterania “Media Digital Terpadu Dan Inovatif”. Pada materi ini, saya menguatkan pada dimensi profil pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bernalar kritis, dan kreatif. Dalam prosesnya, saya memberikan perhatian penuh pada salah satu pilar dalam pembelajaran mendalam yaitu pemahaman bermakna (dengan menghubungkan materi asmaul husna dengan kehidupan sehari-hari) dan membuat pembelajaran menjadi menyenangkan.

    Pada proses pembelajaran ini, anak-anak mengakses e-modul sebagai bahan literasi kemudian saya ajak anak-anak bermain ular tangga. Permainan ini mampu menfasilitasi siswa dengan gaya belajar kinestetik. Kemudian, siswa saya ajak untuk membuat buklet asmaul husna. Diluar ekspektasi saya, ternyata karya anak-anak sangat luar biasa. Kegiatan kemudian berlanjut dengan diskusi interaktif, siswa dengan semangat saling berpartisipasi dalam memberikan pendapat dan masukan terhadap hasil diskusi tersebut. Pada kesempatan lain, saya memberikan kesempatan pada anak-anak untuk mencoba latihan soal yang dikemas dalam permainan online.

    Pembuatan e-modul berbasis fliphtml5 yang saya padukan dengan metode pembelajaran PjBL ini memberikan beberapa dampak kognisi pada siswa. Siswa terlihat antusias terbukti dengan banyaknya partisipasi siswa. Hal ini diperkuat dengan  peningkatan nilai rata-rata rapot kelas VII semester 1 yang signifikan. Keberhasilan proses pembelajaran ini tidak lepas dari peran serta siswa dalam menerapkan 7 kebiasaan anak Indonesia hebat di rumah, sehingga siswa datang ke sekolah dalam kondisi terbaik hingga menghasilkan prestasi yang terbaik.

    Perjalanan saya lanjutkan untuk berbagi praktik baik kepada warga sekolah, dengan melakukan desiminasi kepada komunitas belajar Seruni SMPN 1 Singorojo. Serunya berbagi praktik baik ini, mampu menginisiasi rekan-rekan guru untuk ikut berkarya melalui media digital fliphtml5 ini.

Berikut Link e-modul PAI Kelas VII semester I

Link Elektronik Modul 

Balas Dendam, Memang Ada Baiknya?

 

Tahun 2018, Badan Kepegawaian Negara (BKN), membuka peluang untuk mendaftar sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sebagai insan pendidik yang sudah beberapa tahun menjadi honorer, tentu kesempatan ini menjadi hal yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Dengan penuh kesadaran, saya memahami, PNS bukanlah segalanya, buka pula satu-satunya jalan mencari rejeki, tapi jika seseorang memang melabuhkan diri untuk menjadi abdi negara, maka sah-sah saja ya. Termasuk saya.

Saya sangat menyadari, proses seleksi yang ketat dan terbuka, menjadi salah satu harapan besar saya untuk bisa lolos PNS. Sebab, proses seleksi bisa disaksikan langsung secara live streaming. Untuk itu, saya bersama suami mencoba peruntungan mendaftar sebagai guru PAI SD di wilayah Mijen Kota Semarang. Awalnya, saya mencoba sendiri, namun setelah diskusi dengan suami, akhirnya dia mau untuk saya daftarkan menjadi peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Saat itu memang suami bekerja sebagai wartawan di VIVA.co.id, sehingga masih maju mundur untuk ikut seleksi, karena minimnya pengetahuan tentang proses seleksi.

Berbulan-bulan waktu saya dan suami gunakan untuk belajar bersama, namun saya yang lebih intens untuk belajar. Sedangkan suami, tetap sibuk liputan dan menulis, hanya belajar sekenanya saja. Seletah mendaftar dan melalui tahap seleksi administrasi, alhamdulillah kami dinyatakan lolos dan dapat melanjutkan seleksi kompetensi dasar (SKD). Dihari pelaksanaan tes SKD, ada beberapa nilai Tes Intelegensia Umum (TIU), Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) yang harus lolos passing grade. Qadarullah, saya dan suami tidak ada yang lolos passing grade semua …. Hahaha. Saat itu kita tidak tahu saingan kita siapa, lolos passing grade atau enggak, intinya kita berdua enggak lolos passing grade semua …hahaha

Beberapa waktu berlalu, akhirnya muncul pengumuman hasil tes SKD, Qadarullah saingan kita semuanya tidak ada yang passing grade, alhasil peringkat 1, 2, dan 3 bisa lolos untuk ikut seleksi berikutnya yaitu seleksi SKB. Just info, q dan suami mendaftar di sekolah yang berbeda ya, jadi kita tidak saling bersaing. Dipengumuman, q dinyatakan peringkat 2, sedangkan suamiku peringkat 1. Jika dilihat dari nilai, jelas nilai ku tinggi dari nilai suamiku. Tapi, pesaing-pesaingku juga memiliki nilai yang tinggi, sedangkan pesaing suamiku nilainya standar dengan nilai suami.

Makin hari mendekati SKB, aku semakin giat belajar, dan suamiku masih seperti biasanya yang tetap sibuk liputan dan menulis. Belajar hanya sesekali saja. Dihari pelaksanaan SKB, selesai mengerjakan, aku lihat dipapan skor, qadarullah, nilaiku jauh lebih rendah dari nilai pesaingku. Fix, aku jelas tidak akan lolos, disitu kumenangis, hahahah. Disudut lain, suamiku melihat nilainya dan yasudah pasrah, karena nilainya juga enggak tinggi-tinggi amat, masih tinggi nilaiku saat itu. Karena sudah pesimis, akhirnya suamiku juga udah ogah-ogahan melihat nilai saingannya, dan pasrah untuk tetap jadi wartawan saja saat itu.

Beberapa waktu berlalu, tibalah pengumuman nilai integrasi SKD dan SKB. Aku tetap bisa menebak jika aku sudah tidak mungkin lolos, tapi ternyata keberuntungan berpihak pada suamiku. Meski nilainya tidak tinggi-tinggi amat, tapi ternyata pesaingnya nilainya lebih rendah dari suamiku. Selisih nilai integrasi suamiku dengan pesainganya hanya 0,014. Memang, rejeki tidak kemana… disitu aku bersyukur, setidaknya suamiku dulu yang lolos, aku mah gampang (aslinya juga sedih karena gak lulus).

Karena berbulan-bulan terbiasa dengan system belajar yang jor-joran, akhirnya perjalanan hidup seperti hampa. Aku diskusi dengan suamiku, meminta ijin untuk lanjut S2, jujurly, ini benar-benar pelarian setelah gagal lolos tes PNS. Setelah disetujui suami, aku mulai dengan dunia perkuliahan. Hingga ditahun 2019, ada seleksi CPNS Kembali. Setelah ditelusuri, ternyata hanya ada 1 lowongan PNS di dekat rumah, itupun jaraknya 15km. Dengan mantap dan pasrah, karena sadar, kalau persaingan dikabupaten pasti akan jauh lebih ketat, maka aku berusaha sekuat tenaga melalui dua jalur, jalur langit dan jalur bumi. Alhamdulillah, dari 60 peserta yang mendaftar, dan melalui serangkaian proses seleksi yang panjang, akhirnya aku lolos. Semua bukan karena aku yang hebat, tapi berkat doa orang tua, suami, dan keluarga yang kuat, hingga Allah mudahkan semuanya.

Sahabat, boleh kok kitab alas dendam, tapi balas dendam dengan hal-hal positif ya. Saat aku merasa ada yang hilang dariku, kecewa menghampiriku, aku mencoba untuk melampiaskan ke hal-hal positif, salah satunya lanjut S2. Saat ini, kadang q merasa ada yang hilang dariku saat aku bekerja, rasanya aku harus terus mengupgrade diri, tapi berat sekali. Maka, aku alihkan untuk ikut beberapa lomba yang sesuai passionku. Karena aku termasuk sulit mengerem isi pikiranku, diotak muter terus mau apa, bikin apa lagi ya, kalau bikin ini itu gimana ya? Sulit banget untuk mengeremnya.

Semoga perjalanan dan tulisan kehidupanku ini dapat menjadi manfaat untuk orang lain. Tetap berprasangka baik pada-Nya, sang Pemberi Kehidupan.

 

 

Perjalanan Hidup dengan Berhusnudzon

 Perjalanan hidup memang seringkali tidak bisa ditebak. Semuanya adalah rahasia Ilahi. Begitupun perjalanan hidupku, yang mungkin tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Semua yang akan terjadi adalah sebuah misteri. Kelahiran, kematian, rezeki, jodoh, semuanya ketetapan yang Allah berikan kepada umat manusia. Maka dalam Islam, sebagai umat Islam kita wajib beriman atau percaya akan qada dan qadar Allah SWT.

Ketetapan yang Allah SWT berikan kepada setiap manusia, adalah ketetapan yang terbaik. Meskipun, terkadang kita sebagai manusia menganggapnya sebagai hal yang menyedihkan. Akan tetapi, percayalah bahwa setiap ketetapan Allah kepada hamba-Nya adalah ketetapan yang terbaik.

Engkau sarjana muda

Resah mencari kerja

Mengandalkan ijazahmu

Empat tahun lamanya

Bergelut dengan buku

'Tuk jaminan masa depan

Penggalan lirik lagu Iwan Fals yang berjudul “Sarjana Muda” ini benar-benar melukiskan perjalanan awal karirku. Selepas lulus kuliah, mau lanjut program pascasarjana, tersandung biaya. Mencoba melamar pekerjaan dibeberapa sekolah, namun hasilnya nihil. Tidak ada satupun panggilan kerja yang masuk. Pada akhirnya, akupun memilih untuk berjualan jamur kancing bersama dengan adikku. Selepas menunaikan salat subuh, bersama dengan adikku, memacu kendaraan menuju pasar pagi. Awalnya ragu dan malu, sebab lama kuliah Pendidikan namun memilih untuk berjualan jamur di pasar pagi. Ku tepis rasa malu, ku tepis segala omongan yang menyakiti hati, karena bagiku semua adalah perjalanan yang pasti ada hikmahnya.

Sebulan menjalani rutinitas jualan di pasar pagi, ada panggilan kerja di sebuah sekolah dasar sebagai staff Tata Usaha (TU). Bagiku, kerja apapun tidak masalah, akhirnya ku terima tawaran kerja itu. Meski tidak sesuai dengan jurusan yang ku ambil saat kuliah dulu, aku hampir buta arah soal apa yang harus ku kerjakan. Sembari menjadi staff TU, jualan dipasar pagi tetap ku jalani sebelum. Selepas jualan, baru aku bergegas menuju sekolah dasar di wilayah Sukorejo. Hanya sebulan bertahan, pada akhirnya aku harus menyerah akan pekerjaan sebagai TU, pada akhirnya aku mencoba melamar pekerjaan di sebuah sekolah swasta di wilayah Boja.

Seperti gayung bersambut, akhirnya aku dipertemukan dengan pekerjaan yang selama ini aku harapkan. Meski gaji tidak seberapa (saat itu sekitar Rp 300.000), namun hatiku terasa rekah. Lingkungan kerja yang baru memang jauh dari kampung halaman, namun lingkungan kerja baru ini menjadi bagian penting dalam support system ini. Tiga tahun mengabdi di SMP Muhammadiyah 2 Boja, kepala sekolah mempersilakan untuk mengikuti seleksi guru kontrak di Kota Semarang. Katanya, agar mendapat kesejahteraan yang lebih baik. Sungguh diluar ekspektasi, biasanya kepala sekolah akan melarang anak buahnya untuk melepas untuk melamar pekerjaan lain yang lebih menjanjikan, namun berbeda dengan kepala sekolahku kali ini. Singkat cerita, akhirnya lolos menjadi guru kontrak di salah satu sekolah dasar di kota Semarang.

Perjalanan awal menjadi guru kontrak di kota, tentu tidaklah mudah. System kerja yang lebih ketat dari sekolah sebelumnya, membuat jiwa emak-emakku meronta-ronta. Apalagi saat itu, aku baru saja menjadi seorang ibu yang memiliki buah hati yang sedang lucu-lucunya. Saban sore sepulang mengajar, aku selalu menangis dan menginginkan untuk keluar dari kesepakatan sebagai guru kontrak. Alhamdulillah, barangkali Allah membuka pintu hatiku untuk tetap bertahan walau dalam kondisi kesulitan sekalipun. Sempat mencoba mendaftar sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2018, alhasil belum beruntung, padahal sudah belajar mati-matian, ahaha. Karena terbiasa dengan system belajar yang ketat, setelah tidak lolos CPNS, hati dan pikiranku serasa hampa. Sebagai pelarian, aku ambil kuliah lagi pada program pascasarjana PAI di universitas Wahid Hasyim.


    Tiga tahun berjalan mengabdi di sekolah dasar Kota Semarang tepatnya tahun 2019, pada akhirnya ada lowongan CPNS, hanya ada satu lowongan yang lokasinya dekat dengan tempat tinggalku. Berbekal keberanian, akhirnya aku memutuskan untuk mendaftar, ada sekitar 80 orang pendaftar. Seleksi administrasi alhamdulillah lolos, lanjut seleksi kompetensi dasar (SKD), alhamdulillah Allah beri kemudahan untuk meraih peringkat pertama. Qadarullah, pada seleksi selanjutnya/ seleksi kompetensi bidang (SKB), salah satu pesaingku memiliki sertifikat pendidik (serdik). Sudah benar-benar difase pasrah, namun keyakinanku bahwa kalau memang rezeki tidak akan tertukar, alhamdulillah BKN menyatakan bahwa serdik tersebut tidak linier dengan jabatan yang dipilih. Akhirnya di SKB aku tetap diperingkat pertama dan lolos untuk pemberkasan NIP dan diangkat menjadi CPNS.

Cobaan tidak berhenti disitu, S2 ku tidak bisa kelar terlebih dahulu sebelum ijin belajar muncul. Jika aku memaksakan diri lulus S2 tanpa memiliki ijin belajar, maka ijazah S2 ku tidak akan diakui. Akhirnya kuputuskan untuk menunda kelulusan program pascasarjanaku. Akhirnya semua selesai dalam waktu 5 tahun. Lima tahun yang benar-benar panjang dalam menyelesaikan S2, tidak hanya Lelah pikiran, namun juga biaya…hehehe…

Dibalik itu semua, aku percaya, saat kita dititik terendah sekalipun, disaat kita anggap Allah memberi takdir yang tidak sesuai keinginan kita, ternyata Allah tengah mempersiapkan takdir yang terbaik untuk hamba-Nya. Maka, tugas kita sebagai manusia adalah selalu berhusnudzon kepada sang pemberi hidup. Allah SWT.



Berbicara soal husnudzon, husnudzon merupakan perilaku terpuji yang memiliki makna berprasangka baik. Husnudzon ternyata ada bermacam-macam lho. Pertama, husnudzon kepada Allah SWT. Berprasangka baik kepada Allah SWT bisa dilakukan dengan cara menerima segala takdir/ ketetapan Allah SWT dengan hati yang lapang dan ikhlas. Berprasangka baik kepada Allah SWT juga dapat dilakukan dengan cara mensyukuri segala nikmat yang Allah SWT  berika kepada kita.

Kedua, husnudzon kepada sesama manusia. Berprasangka baik kepada sesama manusia dapat dilakukan dengan cara berpikir positif/ baik kepada orang lain. Husnudzon kepada sesama orang lain juga bisa dilakukan dengan cara tidak merendahkan orang lain. Ketiga, husnudzon kepada diri sendiri. Berprasangka kepada diri sendiri bisa dilakukan dengan cara meyakini potensi yang kita miliki. Husnudzon kepada diri sendiri juga dapat dilakukan dengan cara percaya diri, yakin akan kemampuan diri sendiri.

Semoga kita semua bisa selalu berprasangka baik kepada Allah SWT, sesama manusia, dan diri sendiri.

Tantangan Generasi Millenial pada Era Industri 4.0

 

Kini kita berada di era revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan perkembangan luar biasa di bidang teknologi internet. Dalam era inilah, generasi millenials dihadapkan dengan beragam tantangan yang besar, sebab era ini telah membawa perubahan besar dalam bidang teknologi, ekonomi, dan sosial. Generasi millennial memiliki peran penting dalam menghadapi dan mengatasi tantangan-tantangan ini.

Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ibarat pisau bermata dua, memudahkan tetapi juga bisa menyengsarakan manusia. Kemajuan teknologi dalam era industri 4.0 telah membawa manfaat besar, namun juga membawa tantangan baru. Hal ini sejalan dengan ayat al-qur’an yaitu surat Al kahfi ayat 7 yang berbunyi:

اِنَّا جَعَلۡنَا مَا عَلَى الۡاَرۡضِ زِيۡنَةً لَّهَا لِنَبۡلُوَهُمۡ اَ يُّهُمۡ اَحۡسَنُ عَمَلً

Yang artinya: “Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antaranya yang terbaik perbuatannya.


        Era revolusi industri 4.0 saat ini menjadi salah satu ujian yang Allah berikan kepada hambanya. Ada beragam ujian dan tantangan yang harus kita hadapi di era ini diantaranya:

Pertama, adanya kesenjangan digital dalam dunia pendidikan. Masih banyak sekolah-sekolah yang minim fasilitas komputer bahkan akses internet, sehingga laju informasi tidak dapat diakses dengan cepat.

Kedua, dalam bidang ekonomi. Adanya beragam transaksi digital, menjadi tanda bahwa teknologi semakin memiliki peranan penting dalam perputaran roda ekonomi.

Ketiga, adanya perubahan sosial dan lingkungan yang semakin kritis.

Melalui pemanfaatkan teknologi, generasi millenial mampu untuk bekerja sama dan membangun jejaring sosial dalam menghadapi tantangan-tantangan ini. Keterampilan digital perlu dikuasai oleh generasi muda dengan terus beradaptasi dan belajar terhadap perubahan zaman.

Sebagai generasi yang dekat dengan teknologi, jangan sampai melupakan peran kita sebagai umat manusia. Berperilaku santun, peduli, empati, dan taat kepada Allah SWT. menjadi tugas penting yang harus kita jaga. Jangan sampai adanya teknologi melenakan kita, sehingga menjadikan kita jauh dari dunia nyata, jauh dari sang Maha Pencipta.

          Dan ingat bahwa  “The more you learn, the more you earn.” (Semakin kamu belajar, semakin banyak yang kamu dapatkan.)

 

Moderasi Beragama: Menjaga Indonesia dari Intoleransi menuju Kerukunan Abadi

  

Indonesia is a multicultural country and Bhinneka Tunggal Ika is the motto of the Indonesia

Indonesia merupakan negara multicultural. Bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku, agama, ras, dan budaya. Keberagaman menjadi hal mutlak yang tidak dapat kita hindari. Meski berbeda-beda, namun bangsa Indonesia tetap menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Sikap ini dilandaskan pada nilai Pancasila, yaitu sila ke-3, Persatuan Indonesia. Keberagaman adalah kekayaan dan perdamaian harus diupayakan”. Kalimat ini menjadi penting sebab keberagaman yang dijaga dengan baik, maka akan menjadi kekayaan yang abadi. Hal ini harus diupayakan untuk mewujudkan perdamaian. Tentu, sesuai amanat undang-undang, perdamaian adalah hak setiap bangsa, termasuk bangsa Indonesia.

Sayangnya, hari ini kita bisa melihat, mendengar, dan merasakan fenomena radikalisme, ekstremisme dan terorisme. Belum lama ini terjadi peristiwa pembubaran paksa kegiatan retret remaja Kristen di Desa Tangkil, Cidahu, Sukabumi, pada 27 Juni 2025 (Sumber: BBC.com). Peristiwa ini merupakan bentuk perilaku intoleransi yang seharusnya tidak terjadi di negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman. Tentunya, peristiwa ini sangat mengancam persatuan dan perdamaian bangsa Indonesia.

Sebagai bangsa yang beragam, kerukunan antar masyarakat adalah kekuatan. Seperti nasehat Jawa bahwa "Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah" yang berarti hidup rukun akan membuat sentosa, sementara bertengkar akan membuat kita bercerai-berai. Nasehat jawa ini menuntun kita untuk selalu hidup rukun. Tujuannya, tidak lain adalah agar kita mampu hidup damai dan sentosa. Pertengkaran dan perselisihan hanya akan membuat Masyarakat bercerai berai, persatuan dan kesatuan yang telah dibangun kokoh akan mudah rapuh bahkan ambruk.

Moderasi beragama lahir dari kebutuhan akan keharmonisan dalam masyarakat yang beragam. Moderasi beragama mengajarkan sikap tengah, tidak berlebihan, dan selalu berpihak pada kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan. Ajaran ini begitu sentral dalam sumber hukum Islam yaitu Q. S al Baqarah ayat 143 yang berbunyi:

وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًاۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ عَلَيْهَآ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيْهِۗ وَاِنْ كَانَتْ لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُۗ وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيْمَانَكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ 

"Demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Nabi Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menetapkan kiblat (Baitulmaqdis) yang (dahulu) kamu berkiblat kepadanya, kecuali agar Kami mengetahui (dalam kenyataan) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sesungguhnya (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.

Dalam tafsir al Munir karya Wahbah Az Zuhaili dijelaskan bahwa ummatawwasatha adalah umat yang berada ditengah-tengah, adil dan seimbang. Definisi ini selaras dengan pendapat Prof Dr. Quraisy Shihab bahwa agar Islam tersampaikan dengan tepat ke seluruh umat, maka kita harus berislam secara moderat.

Pertama, menghargai dan menghormati perbedaan agama dan keyakinan masing-masing individu. Kedua, menjalin komunikasi yang baik dan mau mendengarkan pendapat orang lain. Ketiga, Menjaga komitmen kebangsaan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang majemuk. Mari kita bergandengan tangan, saling menghargai dan menghormati antar pemeluk agama dalam berbagai aspek kehidupan, tapi tidak untuk masalah aqidah.

Apabila muncul sebuah permasalahan, mari kita laksanakan nilai moderasi Syura yaitu bermusyawarah dalam setiap masalah, sehingga tidak akan ada lagi perselisihan dan perpecahan akibat perbedaan. Jika prinsip-prinsip ini kita realisasikan insyaallah moderasi beragama akan terjalin dengan baik.

 

 
MALIKHAH SAN © 2012 | Edited Designed by Kurungan Celotehan