“Indonesia is a multicultural
country and Bhinneka Tunggal Ika is the motto of the Indonesia”
Indonesia merupakan negara multicultural.
Bangsa
Indonesia terdiri dari beragam suku, agama, ras, dan budaya. Keberagaman
menjadi hal mutlak yang tidak dapat kita hindari. Meski berbeda-beda, namun
bangsa Indonesia tetap menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Sikap ini
dilandaskan pada nilai Pancasila, yaitu sila ke-3, Persatuan Indonesia. “Keberagaman adalah kekayaan dan
perdamaian harus diupayakan”. Kalimat ini menjadi penting sebab keberagaman
yang dijaga dengan baik, maka akan menjadi kekayaan yang abadi. Hal ini harus diupayakan
untuk mewujudkan perdamaian. Tentu, sesuai amanat undang-undang, perdamaian
adalah hak setiap bangsa, termasuk bangsa Indonesia.
![]() |
Sayangnya,
hari ini kita bisa melihat, mendengar, dan merasakan fenomena radikalisme,
ekstremisme dan terorisme. Belum lama ini terjadi peristiwa pembubaran paksa
kegiatan retret remaja Kristen di Desa Tangkil, Cidahu, Sukabumi, pada 27 Juni
2025 (Sumber: BBC.com). Peristiwa ini merupakan bentuk perilaku intoleransi
yang seharusnya tidak terjadi di negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai
keberagaman. Tentunya, peristiwa ini sangat mengancam persatuan dan perdamaian
bangsa Indonesia.
Sebagai
bangsa yang beragam, kerukunan antar masyarakat adalah kekuatan. Seperti
nasehat Jawa bahwa "Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah" yang
berarti hidup rukun akan membuat sentosa, sementara bertengkar akan membuat
kita bercerai-berai. Nasehat jawa ini menuntun kita untuk selalu hidup rukun.
Tujuannya, tidak lain adalah agar kita mampu hidup damai dan sentosa.
Pertengkaran dan perselisihan hanya akan membuat Masyarakat bercerai berai,
persatuan dan kesatuan yang telah dibangun kokoh akan mudah rapuh bahkan
ambruk.
Moderasi
beragama lahir dari kebutuhan akan keharmonisan dalam masyarakat yang beragam.
Moderasi beragama mengajarkan sikap tengah, tidak berlebihan, dan selalu
berpihak pada kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan. Ajaran ini begitu sentral
dalam sumber hukum Islam yaitu Q. S al Baqarah ayat 143 yang berbunyi:
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا
لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ
شَهِيْدًاۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ عَلَيْهَآ اِلَّا
لِنَعْلَمَ مَنْ يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيْهِۗ
وَاِنْ كَانَتْ لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُۗ وَمَا كَانَ
اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيْمَانَكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
"Demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat
Islam) umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan
agar Rasul (Nabi Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak
menetapkan kiblat (Baitulmaqdis) yang (dahulu) kamu berkiblat kepadanya,
kecuali agar Kami mengetahui (dalam kenyataan) siapa yang mengikuti Rasul dan
siapa yang berbalik ke belakang. Sesungguhnya (pemindahan kiblat) itu sangat
berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Allah tidak
akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang kepada manusia.”
Dalam
tafsir al Munir karya Wahbah Az Zuhaili dijelaskan bahwa ummatawwasatha adalah
umat yang berada ditengah-tengah, adil dan seimbang. Definisi ini selaras
dengan pendapat Prof Dr. Quraisy Shihab bahwa agar Islam tersampaikan dengan
tepat ke seluruh umat, maka kita harus berislam secara moderat.
Pertama,
menghargai dan menghormati perbedaan agama dan keyakinan masing-masing
individu. Kedua, menjalin komunikasi yang baik dan mau mendengarkan
pendapat orang lain. Ketiga, Menjaga komitmen kebangsaan untuk menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa yang majemuk. Mari kita bergandengan tangan,
saling menghargai dan menghormati antar pemeluk agama dalam berbagai aspek
kehidupan, tapi tidak untuk masalah aqidah.
Apabila
muncul sebuah permasalahan, mari kita laksanakan nilai moderasi Syura yaitu
bermusyawarah dalam setiap masalah, sehingga tidak akan ada lagi perselisihan
dan perpecahan akibat perbedaan. Jika prinsip-prinsip ini kita realisasikan
insyaallah moderasi beragama akan terjalin dengan baik.




0 komentar:
Post a Comment