About Me

Malikhah; seorang ibu rumah tangga yang juga ASN dan aktif mengajar di SMPN 1 Singorojo. Lahir pada tanggal 28 Oktober 1991, dengan semangat sumpah pemuda semangat menulis untuk meninggalkan jejak digital yang bisa bermanfaat untuk semua.

BIJAKSANA, MEMATOK BIAYA WISUDA



Upacara wisuda menjadi agenda tiap tahun yang dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Agenda ini diikuti oleh seluruh mahasiswa yang telah menyelesaikan skripsi. Meskipun kegiatan ini dipatok dengan harga mahal, namun masih banyak mahasiswa yang mengikuti upacara wisuda. Hal ini terlihat dari antusias para wisudawan yang mengikuti upacara wisuda setiap tahunnya. Sebab upacara wisuda merupakan ritual yang paling sakral yang dilakukan mahasiwa yang telah menempuh studi di PTN maupun PTS. Ironis memang, kegiatan yang hanya berlangsung beberapa jam ini, harus dibayar dengan biaya yang mahal.
Sangat disayangkan, ketika mahasiswa dibebani biaya wisuda yang mahal, justru tidak ada transparasi dana dari pihak birokrat. Hal ini tentunya mengundang banyak tanya diantara para mahasiswa. Kalo memang biaya yang dibutuhkan banyak, seharusnya ada kejelasan terkait penggunaan dana wisuda. Sehingga tidak menimbulkan kesan negatif tentang mahalnya biaya wisuda.
Pihak birokrat harus lebih bijaksana dalam mematok biaya wisuda. Meskipun kegiatan ini untuk mahasiswa, tetapi jangan terlalu memberatkan salah satu pihak terutama mahasiswa. Gunakan dana secukupnya, sehingga mahasiswa yang akan mengikuti upacara wisuda tidak harus membayar mahal. Sejatinya wisuda hanya bersifat ceremonial saja. Jika dana yang dikeluarkan untuk upacara wisuda dapat diminimalisir, maka akan bermanfaat untuk kebutuhan wisudawan pasca kelulusan.

TENGGELAM DALAM DUNIA ARTIFISIAL

Oleh, Malikhah*

Hakekatnya facebook menjadi alat komunikasi yang dapat diakses siapapun. Sampai bulan ini jumlah penggunanya mencapai 750 juta yang tersebar diseluruh dunia. Jumlah yang sangat fantastis ini, tentunya akan berdampak baik pula untuk pendirinya. Mark Zuckerberg sebagai pendiri facebook tentunya mampu mengeruk milliyaran dari hasil facebook ini. Selain itu, popularitas Mark Zuckerberg semakin menanjak. Bahkan dia terpilih sebagai tokoh Yahudi nomor wahid sejagat dalam pemilihan tahunan “50 Tokoh Yahudi Sedunia” yang digelar oleh surat kabar the Jerusalem Post sejak tahun lalu. Zuckerberg berhasil mengalahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menempati posisi kedua. Sebelumnya, Zuckerberg juga terpilih sebagai tokoh tahun 2010 versi majalah Time.
Jejaring sosial yang telah ditemukan sejak tahun 2004 ini, menjadi salah satu akun terpopuler. Bahkan akun twitter yang saat ini sedang berkembangpun belum mampu menandingi kepopuleran facebook ini. Meskipun telah banyak kasus-kasus yang terjadi akibat penyalahgunaan facebook, tetap saja para pengguna setia facebook tidak berpaling dari akun ini. Indonesia sendiri menjadi pengguna facebook terbesar ke 2 setelah Amerika Serikat yang memiliki jumlah pengguna facebook sejumlah 150 juta pengguna.
Bahaya Facebook
Jumlah pengguna facebook di Indonesia sebanyak itu belum mampu menunjukkan angka ke-produktifannya, sebab rata-rata pengguna facebook membuka akun ini hanya 7 kali dalam sebulan. Akan tetapi dampak dari penggunaan facebook di Indonesia sangat terasa. Beberapa waktu lalu muncul laporan mengenai tanda-tanda orang kecanduan Facebook, misalnya para pengguna facebook mengubah status lebih dari dua kali sehari dan rajin mengomentari perubahan status teman. Mereka juga rajin membaca profil teman lebih dari dua kali sehari meski ia tidak mengirimkan pesan atau men-tag diri mereka di fotonya.
Kecanduan situs jejaring sosial seperti facebook juga bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental. Selain itu, Jika pada malam hari kita masih sibuk mengomentari status teman kita, kita juga kekurangan waktu tidur. Kehilangan waktu tidur dalam waktu lama dapat menyebabkan kantuk berkepanjangan, sulit berkonsentrasi, dan depresi dari sistem kekebalan. Seseorang yang menghabiskan waktunya didepan komputer juga akan jarang berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik yang lemah, bahkan obesitas.
Banyaknya efek negatif yang diakibatkan oleh facebook ini seringkali tidak kita perdulikan. Meskipun kita bisa merasakan secara langsung dampaknya, namun itu tidak membuat diri kita untuk instropeksi diri. Ketergantungan kita terhadap facebook sering tak terbendungkan, sehingga butuh waktu yang cukup lama untuk menata ulang penggunaan facebook secara baik dan benar.
Kurangnya Social Gathering
Meskipun menyandang sebagai akun jejaring sosial, namun, facebook tidak menunjukkan perkembangan yang baik terhadap kondisi sosial yang ada. Pertama, pengguna facebook menjadi semakin pikun akan keadaan yang berada dekat disekitarnya. Hubungan antar individu akan semakin jarang dilakukan. Terlebih ketika para individunya jarang menghadiri social gathering, menghindari pertemuan dengan teman-teman atau keluarga mereka akan lebih memilih berlama-lama menatap komputer (atau ponsel). Dan pada akhirnya ketika mereka berinteraksi dengan rekan-rekan, mereka menjadi gelisah karena "berpisah" dari komputernya.
Banyak dari mereka yang tidak paham dan mengenali orang-orang yang ada disekitarnya. Facebook akan semakin mendekatkan sesuatu yang jauh, dan menjauhkan yang dekat. Orang akan lebih senang berkomunikasi lewat facebook, dibanding berbicara secara langsung. Selain itu, orang akan lebih senang ketika berbagi cerita lewat facebook dibanding bercerita secara langsung. Mestinya, sebagai alat komunikasi, harusnya tidak meninggalkan kesan seperti itu.
Kedua, mereka lebih senang untuk mengshare berbagai kata-kata alay dalam akun facebook. Banyak hal tidak penting tapi dibagikan kepada teman-temannya hanya sekedar untuk mendapatkan komentar ataupun like. Namun pada kenyataannya, justru hal itulah yang terkadang banyak disukai oleh para pengguna facebook. Meskipun hal-hal yang tidak penting yang dibicarakan. Dengan dalih FB (forum bebas), justru itu akan meracuni para pengguna FB dalam menggunakan akun tersebut dengan baik dan benar. Ketiga, banyak pokok bahasan dalam status pengguna facebook yang sering kali tidak layak untuk dibahas. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya pengguna facebook yang hanya berbicara masalah pribadi, yang mana permasalahan tersebut tak patut untuk dipublikasikan. Dengan adanya publikasi permasalahan pribadi, maka akan menimbulkan berbagai asumsi orang tentang itu terhadap kita yang belum tentu kebenarannya.
Situs jejaring sosial seharusnya dapat menjadi pelengkap dari kehidupan sosial kita, namun seringkali yang kita temukan sangat berbeda. Kenyataannya situs-situs tersebut tidak menjadi alat yang dapat meningkatkan kualitas hidup, melainkan alat yang membuat kita salah arah. Sebagai pengguna dan penikmat adanya IPTEK, harusnya kita lebih bijak dalam memanfaatkan tekhnologi. Meskipun kita telah memiliki dan menguasai berbagai macam tekhnologi, tapi kesadaran kita sebagai makhluk sosial harus ditekankan kembali. Kita yang hidup berdampingan dengan banyak orang, harusnya kita lebih peduli dengan orang-orang disekitar kita.

*Penulis Mahasiswa Aktif Jurusan Akuntansi
Fakultas Tarbiyah 2010

Efektifkan Penggunaan Anggaran

Anggaran yang ditetapkan pemerintah untuk alokasi pendidikan sebesar 289.957,8 terbilang besar. Sangat disayangkan, jika banyak pihak yang masih saja menuntut kurangnya alokasi anggaran untuk pendidikan. Berlebihan jika dana sebesar itu dirasa tidak mampu untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Jika memang pemerintah mampu menggunakan dana dengan baik dan tepat sasaran serta tidak diselewengkan keberbagai pihak, maka anggaran sebesar 289.957,8 trilliun akan cukup. Selain pendidikan, masih banyak permasalahan di Indonesia yang membutuhkan tambahan dana yang cukup besar, misalnya dalam bidang kesehatan.
Dana yang telah dialokasikan pemerintah dalam bidang pendidikan, seharusnya telah mampu menyelesaikan sebagian permasalahan terkait sarana dan prasarana (sarpras). Seharusnya menjadi koreksi kembali jika dana untuk alokasi pendidikan harus ditambah. Sarpras harusnya tinggal melengkapi dan memperbaharui jika ada kekurangan dan kerusakan. Jika hanya dengan dalih, dana tersebut tidak akan maksimal terutama untuk perbaikan infrastruktur, berarti pembenahan infrastruktur yang selama ini pemerintah lakukan telah gagal.
Harus ada pemetaan yang tepat dan pengawasan yang benar terkait pengalokasian dana tersebut. Biaya Operasional Siswa (BOS) untuk masyarakat kurang mampu, harus menjadi fokus utama. Jika wajib belajar 9 tahun mampu dilaksanakan, maka pemerintah harus berani menjamin anak-anak kurang mampu untuk sekolah gratis.

 
MALIKHAH SAN © 2012 | Edited Designed by Kurungan Celotehan