Rabu, 23 Januari 2013 Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN
Walisongo Semarang secara resmi dilantik oleh Rektor Walisongo. Mukhammad Busro
Asmuni terpilih sebagai presiden DEMA masa bakti 2013-2014. Pelantikan yang
dihadiri beberapa pejabat birokrasi dan mahasiswa IAIN serta tamu undangan ini
berlangsung dengan khidmat.
Busro Asmuni dalam
sambutannya mengatakan, “Jabatan ini merupakan satu amanah suci yang
membutuhkan komitmen, penanaman semangat bagi pengurus DEMA.” Oleh sebab itu,
perlu adanya komitmen yang harus dimiliki masing-masing pengurus DEMA. Rektor
IAIN Walisongo Prof. Dr. H. Muhibbin M. Ag juga memberikan petuah kepada
pengurus DEMA, khususnya. Dalam sambutannya, dia mengatakan bahwasanya IAIN
telah berada dalam zona bebas korupsi. Jadi, menjadi sebuah keharusan sebagai
pengurus DEMA untuk tidak melakukan tindakan korupsi. “Dengan menjauhi korupsi,
berarti mahasiswa sudah berusaha untuk menjaga amanah yang diberikan oleh
seluruh elemen kampus”, ungkapnya. Busro juga menegaskan bahwa orientasi mahasiswa
sekarang harus mulai dirubah mulai dari profit oriented menjadi productive
oriented.
Dalam acara pelantikan ini, juga
diselenggarakan sarasehan dengan tema “Meneguhkan Kembali Peran Serta Mahasiswa
dalam Menjaga Ideologi Pancasila”. Masih menurut Busro, “Banyak fenomena yang
terjadi di Indonesia yang masih menggambarkan satu bentuk penderitaan rakyat”.
Di Indonesia semakin banyak terjadi krisis multidimensi, yang akan berimbas
pada krisis nasionalisme, krisis patriotism, dan sebagainya. Tentunya hal ini
menjadi tanggung jawab bersama, baik pemerintah, masyarakat, mahasiswa. Pemahaman
akan pentingnya menjunjung nilai-nilai Pancasila juga semakin tergerus oleh
perkembangan jaman. Oleh karena itu, DEMA mengangkat tema tentang pentingnya
pemahaman ideologi Pancasila.
“Bhineka Tunggal
Ika harus dijunjung tinggi untuk membangun persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia”, uangkap Busro paska pelantikan. Semboyan yang mampu merekatkan
bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, ras, dan agama ini mampu
menjadi alat pemersatu yang sangat ampuh. Saling menghormati dan menghargai
antar sesama manusia, akan menjadi satu kekuatan penting demi terciptanya
perdamaian di bumi pertiwi ini.
De Charles Pany
dari Kesbangpol Jateng yang juga memberikan sambutan menuturkan, “Kegiatan yang
dilakukan mahasiswa ini merupakan satu langkah tepat sebagai bentuk kepedulian
mahasiswa”. Dia menjelaskan bahwa Negara
Indonesia merupakan Negara yang sangat berbeda dengan negara lain. Negara
Indonesia senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal, nilai-nilai
kebangsaan dalam kerangka ideologi Pancasila. Menurutnya, warga negara yang
baik adalah warga negara yang mau terlibat dalam pembangunan persatuan dan
kesatuan bangsa, selain itu mampu memasyarakatkan nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan kebersamaan. “Hal ini dapat dilakukan dengan menyegarkan kembali
wawasan kebangsaan, sehingga tidak terbelenggu dalam konflik suku, ras, dan
agama”, pungkasnya.
0 komentar:
Post a Comment