Dua Tahun SRIKANDI


Di usianya yang kini menapaki tahun ke dua, keinginan kuat untuk terus mengeja semesta semakin membara. Meskipun dengan kecenderungan yang berbeda, tetapi kita tetap dalam satu nama, “Srikandi”.
            Minggu malam 13 Januari 2013, tepatnya pukul 20.00, Srikandi kecil menggelar harlah yang ke-2. Acara harlah perdana yang dilaksanakan oleh komunitas Srikandi ini mampu menghadirkan tamu lebih dari seratus orang, hal ini terbukti dengan adanya aqua yang menghabiskan tiga kardus lebih. Meskipun diawal acara hujan mengguyur sangat deras, namun tidak menyurutkan tamu undangan untuk menghadiri acara tersebut. Beberapa undangan dari berbagai kelompok diskusi, lintas rayon, keluarga besar  PMII, keluarga besar HMI, dan juga tamu dari beberapa unversitas, dan juga tamu dari Srikandi Surabaya pun turut meramaikan acara ini.
            Acara harlah ini dibuka dengan penampilan grup rebana BITA yang sangat memukau. Kemudian dilanjut dengan acara sambutan panitia yang diwakili oleh Dewi Haryani. Paska sambutan, acara dilanjut dengan sarasehan yang diisi oleh beberapa pembicara. Diantaranya, Syamsul Ma’arif dosen fakultas Tarbiyah, Muhammad Nurul Ikhwan ketua HMI korkom, Khoirul Umam ketua PMII komisariat Walisongo Semarang, dan Malikhah direktur Srikandi.
            Dalam diskusinya, Srikandi mengangkat tema tentang ‘Menakar Kurikulum 2013 dalam Perspektif Intelektual Organik’. Kurikulum yang akan menggantikan kurikulum KTSP ini masih menuai kontroversi. Pasalnya, beberapa mata pelajaran akan dipangkas, dan kemudian akan diintegrasikan kedalam mata pelajaran lain. Semisal, IPA dan IPS akan diintegrasikan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Kemudian, bahasa Jawa, akan diintegrasikan ke dalam mata pelajaran seni budaya, dan mata pelajaran TIK akan dihapuskan.
            Selain itu, kurikulum ini juga tidak memberikan otonomi kepada para pendidik untuk membuat acuan dalam pembelajaran, semisal silabus. Silabus ini akan diberikan oleh pemerintah pusat, dan buku paket atau buku panduan yang diberikan pun juga dari pemerintah pusat. Inilah yang akan membunuh karakter siswa Indonesia karena mereka hanya akan dituntun oleh sistem yang dibuat pemerintah. Ketika harus dituntun dengan sistem yang demikian, potensi yang dimiliki akan sulit untuk di eksplore oleh siswa. Padahal kita ketahui sendiri, jika kebutuhan dari masing-masing daerah dalam hal pendidikan tetunya berbeda, tidak bisa disama ratakan.
            Satu jam berdiskusi tentang kurikulum baru ini, kemudian acara dilanjutkan dengan penampilan dari Srikandi dan tamu undangan. Puisi yang dibawakan oleh Khotijah dan juga mas Fauzy dari Samarra Collage begitu memukau para tamu undangan. Setelah tamu undangan dibius dengan adanya penampilan puisi, mereka dibuat terkaget-kaget dengan munculnya Srikandi mungil dengan baju kebayanya. Inayah, dialah yang tampil membawakan sebuah tarian, yang saya sendiri juga tak tahu tari apa itu, hehehe. Para hadirin semakin terbius dengan gerakan tari yang Inayah tampilkan dengan kebaya hitam.
            Acara puncak diisi dengan potong tumpeng oleh direktur Srikandi yang kemudian diberikan kepada ketua PMII komisariat Walisongo. Dilanjut dengan makan-makan yang merupakan hasil masakan dari Srikandi. Akhirnya, di usia yang ke dua ini kita berharap Srikandi semakin matang dalam segala hal. Semakin mantap melangkah dalam mencapai tujuan Srikandi ke depan. Semoga, semua yang telah kita lakukan dapat memberi manfaat bagi semua kalangan.
Akhirnya, terima kasih untuk semua tamu undangan yang berkenan hadir dalam acara Harlah Srikandi yang ke-2. Terima kasih pula untuk semua doa yang diberikan oleh sahabat/i untuk Srikandi. Semoga tahun depan kita kembali dipertemukan di harlah selanjutnya dengan perubahan yang semakin baik.
Salam Hangat dari SRIKANDI  ‘-‘ Mengisi Usia, Mengeja Semesta ’-‘ 

0 komentar:

Post a Comment

 
MALIKHAH SAN © 2012 | Edited Designed by Kurungan Celotehan