Lingkaran Setan “HIV/ AIDS”


Perempuan dan anak menjadi sasaran utama dalam pencegahan virus HIV/AIDS. pasalnya, perempuan lebih yang rentan terhadap terkena virus HIV, sehingga akan berdampak pada anak-anaknya. Oleh sebab itu, tema yang digagas tahun ini yakni “Lindungi Perempuan dan Anak dari Virus HIV/ AIDS”, diharapkan mampu mengurangi jumlah pengidap HIV/AIDS. Seksualitas, Napza, dan HIV/AIDS merupakan lingkaran setan yang harus kita musnahkan. Jika tidak segera diberantas, maka lingkaran setan ini akan menjerat masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda. Salah satu yang perlu kita berantas yakni HIV/AIDS.
Peringatan hari anti HIV/AIDS ini jatuh pada hari Sabtu, 1 Desember 2012. “Kami rencananya melakukan aksi pada hari Sabtu, namun karena banyak pertimbangan jadi kami memilih hari Minggu”, tutur Ali Furqon selaku koordinator aksi. Dia juga menjelaskan bahwa hari minggu juga merupakan car free day, sehingga diharapkan, masyarakat yang sedang berjejal dikawasan simpang juga turut peduli. Aksi ini dimotori oleh gabungan mahasiswa dari tiga universitas yakni universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), dan IAIN Walisongo Semarang. Aksi yang dimulai hari Minggu, 2 Desember 2012 ini dilakukan dengan mengitari bundaran simpang lima kemudian menuju jalan pahlawan.
Dalam aksi ini, diserukan kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga Semarang untuk menghindari perilaku seks bebas yang akan berdampak pada kemungkinan terburuk, yakni terjangkit virus HIV/AIDS. Umi Hanik yang merupakan perwakilan dari Lembaga Studi dan Advokasi Perempuan menuturkan, “HIV/AIDS merupakan bagian dari lingkaran setan yang harus diperangi oleh siapapun.” Dia juga menambahkan, dalam peringatan HIV/AIDS ini dia mengajak seluruh masyarakat untuk memberantas virus HIV/AIDS dengan menjaga pola hidup sehat. Seperti tidak bergonta ganti pasangan, menggunakan kondom saat berhubungan seks, berhati-hati dalam menggunakan jarum suntik, dan sebagainya.
HIV/AIDS menjadi virus mematikan yang sampai saat ini belum ada obatnya. HIV/AIDS seperti bombastis yang mampu menghancurkan siapapun, termasuk generasi muda. Dalam orasinya, Amrul mahasiswa Unnes menyuarakan kepada masyarakat untuk tidak menjauhi korban HIV/AIDS. Menurutnya, korban HIV/AIDS atau sering dikenal dengan istilah ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) perlu diselamatkan, bukan untuk dijauhi, sebab yang harus dijauhi ialah virus HIV/AIDS nya. Senada dengan Amrul, Ali Furqon yang juga koordinator aksi tersebut mengungkapkan bahwa untuk menghindari virus tersebut, khusus bagi kaum adam jangan suka “jajan” sembarangan. Oleh sebab itu perlu adanya kewaspadaan agar tidak terjangkit penyakit HIV/AIDS. Pasca orasi yang dilakukan beberapa kelompok mahasiswa tersebut, para mahasiswa membagi-bagikan stiker dan bunga mawar kepada pengguna jalan.
            Selain aksi damai yang dilakukan di kawasan simpang lima tersebut, LSM Griya Asa juga mengadakan konseling gratis tentang HIV/AIDS. Mereka membuka stan konseling disepanjang jalan Pemuda. Mereka memberikan konseling kepada beberapa orang yang mampir di stan mereka.  
            Dengan adanya aksi seruan berantas HIV/AIDS, konseling dan sosialisasi tersebut, diharapkan mampu memberikan pemahaman secara komprehensif kepada masyarakat untuk memberantas virus HIV/AIDS.



Oleh, Malikhah San

0 komentar:

Post a Comment

 
MALIKHAH SAN © 2012 | Edited Designed by Kurungan Celotehan