Terhipnotis Dunia Artifisial

Banyak orang mampu menguasai dunia dengan sepuluh jari yang mereka miliki. Mereka lebih bangga karena menguasai tekhnologi yang semakin canggih daripada mengenal lingkungan sekitar. Akan tetapi hal itu justru akan mendekatkan sesuatu yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Akibatnya budaya Indonesia semakin tergerus seiring perkembangan era globalisasi. Para siswa lebih suka dengan adanya mata pelajaran yang berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi (IPTEK) daripada muatan lokal.
Banyak dampak negatif lain yang diakibatkan adanya perkembangan tekhnologi khususnya internet. Seseorang akan cenderung jarang menghadiri social gathering, bahkan menghindari pertemuan dengan teman-teman atau keluarga. Mereka akan lebih memilih berlama-lama menatap komputer (atau alat elektronik lain). Dan pada akhirnya ketika mereka berinteraksi dengan teman-temannya, mereka menjadi gelisah karena "berpisah" dari komputernya.
Internet seharusnya dapat menjadi pelengkap dari kehidupan sosial kita, namun seringkali yang kita temukan sangat berbeda. Kenyataannya situs-situs tersebut tidak menjadi alat yang dapat meningkatkan kualitas hidup, melainkan alat yang membuat kita salah arah. Sebagai pengguna dan penikmat adanya IPTEK, harusnya kita lebih bijak dalam memanfaatkan tekhnologi. Meskipun kita telah memiliki dan menguasai berbagai macam tekhnologi, tapi kesadaran kita sebagai makhluk sosial harus ditekankan kembali. Selain itu, kita juga tidak boleh melupakan budaya yang telah berkembang di daerah kita.

2 komentar:

  1. kata2 "kita" ini menurutku gak penak bgt.. dgn kata lain semua yg at least "membaca" melakukan hal yg sama semacam itu.. pdhl Q ora.. hahaha.. Q hidup bersama Tekhnology krn itu pekerjaanku.. namun saat Q jauh darinya Q biasa wae dan tdk mengesampingkan kehidupan sosial ku..

    "L"

    ReplyDelete
  2. trus? gag ada masalah? yo wes to....

    ReplyDelete

 
MALIKHAH SAN © 2012 | Edited Designed by Kurungan Celotehan