Mempertegas Jati Diri Mahasiswa

Pertegas Jati Diri Mahasiswa
Oleh: Malikhah*
Jika Aku Menjadi menjadi sebuah tayangan yang menampilkan kondisi masyarakat Indonesia saat ini. Secara substansi tayangan itu memang bagus, terutama dalam menyoroti potret buram perekonomian rakyat Indonesia. Tayangan yang memprioritaskan mahasiswa sebagai aktor dalam tayangan tersebut, akan memberi kesan terhadap dua latar belakang kehidupan yang berbeda.
Kehidupan mahasiswa yang cenderung glamor, diharuskan tinggal di pedesaan dengan melakukan aktivitas salah satu warga desa. Namun, sering kali mahasiswa memberi kesan yang negatif kepada publik. Mereka terlihat manja, gengsi, dan risi jika melakukan kegiatan yang tidak pernah dilakukan oleh mereka. Misalnya, menanam padi, membersihkan kandang, mencari kayu bakar, dan sebagainya.
Sikap itu justru akan menurunkan jati diri mahasiswa sebagai Agen Sosial of Change. Tidak seharusnya mahasiswa bersikap manja, gengsi, ataupun risi dengan kegiatan di pedesaan. Mahasiswa harusnya lebih progres, tanggap dengan keadaan, mandiri, dan sebagainya.
Pada dasarnya gengsi ataupun manja hanya melekat kepada beberapa mahasiswa saja. Masih banyak mahasiwa yang tidak hanya bermanja-manja dalam melakukan kegiatan. Kita tidak bisa mengklaim bahwa sosok mahasiswa hanyalah sosok yang manja dan kurang mampu bermasyarakat. Mahasiswa juga mampu untuk membantu mengerjakan pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat pedesaan. Dapat ditegaskan bahwa sosok mahasiswa bukanlah sosok manja, gengsi, dan tidak mampu bermasyarakat.

*Penulis adalah pengurus
Lembaga Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas

0 komentar:

Post a Comment

 
MALIKHAH SAN © 2012 | Edited Designed by Kurungan Celotehan