Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah kegiatan kampus yang sangat
menyenangkan. Perkenalkan, namaku Malikhah. Kawan-kawan biasa memanggilku
Icha’. KKN di tengah perkotaan tepatnya di keluahan Genuk, kecamatan Ungaran
Barat, kabupaten Semarang menjadikan tantangan tersendiri. Atmosfer perkotaan
menjadi bagian hidupku saat KKN. Betapa tidak, orang desa sepertiku
melaksanakan KKN di perkotaan. Tidak ada masalah buatku, justru dengan ini aku
bisa belajar banyak dari masyarakat kota di Genuk.
Kegiatanku sehari-hari di posko beraneka ragam. Terkadang,
mengikuti arisan ibu-ibu PKK. Bukan hanya ngegosip yang dilakukan ibu-ibu PKK.
Sebab, ibu-ibu PKK disini sudah sangat maju, baik dalam pemikiran maupun
tindakan. Hal ini terbukti keikutsertaan ibu-ibu PKK dalam ajang PHBS tingkat
provinsi mewakili kabupaten Semarang.
Mengikuti kegiatan ibu-ibu PKK membuat ilmu kami menjadi lebih
banyak. Di Genuk, sudah banyak dikembangkan pemanfaatan tanaman obat keluarga
(Toga), sosialisasi lingkungan bersih, pengembangan koperasi, bahkan
pemanfaatan plastic bekas untuk membuat tikar, perlak, dsb.
Selain mengikuti kegiatan ibu-ibu PKK, juga mengajar di TPQ Baitusy
Syukur. Di TPQ ini memang minim guru yang mengajar. Dua orang guru yang aktif
mengajar setiap sore dengan jumlah anak yang banyak yang harus ditangani.
Sebagian besar anak-anak yang aktif mengaji di Baitusy Syukur sangat pandai
dalam membaca al-Qur’an.
Hari Senin dan Rabu, biasanya posko 19 membuka rumah belajar yang
dikemar layaknya bimbel untuk anak-anak Genuk yang ingin belajar. Selain
belajar, terkadang hari libur anak-anak Genuk diisi dengan latihan senam anak
dan senam aerobic juga. Ini dimaksudkan agar kesehatan anak tetap terjaga
dengan adanya olah raga rutin.
Disela-sela libur tanggal merah, posko 19 menyempatkan diri untuk
melakukan expedisi muncak ke gunung Ungaran. Hal ini dimaksudkan untuk
mempererat kesolidan dan kekompakan posko 19. Dengan penuh semangat dan gegap
gempita, tim posko 19 mampu mencapai puncak promesan dengan menempuh perjalanan
selama dua jam. Tawa riang dan sumringah terlihat dengan jelas.
Hari-hari terakhir di posko 19, kami menggunakan sisa-sisa waktu
untuk mempersiapkan kegiatan perpisahan. Kegiatannya kami isi dengan acara
lomba menggambar, mewarnai, dan adzan. Ditutup dengan pembagian hadiah dan
pengajian sederhana untuk anak-anak menjadikan romantic acara perpisahan kami.
Semoga, apa yang kami dapatkan di tanah Genuk ini bermanfaat untuk kami. Amin.
0 komentar:
Post a Comment