Merokok menjadi aktivitas wajib bagi penikmatnya. Sehari tanpa
makan lebih mudah daripada sehari tanpa rokok. Rokok menjadi kebutuhan primer
yang harus dipenuhi oleh perokok. Puluhan korek disulut hanya untuk menikmati
sejengkal rokok karena memiliki kenikmatan tersendiri.
Kenikmatan yang dirasakan diri sendiri sering kali menimbulkan
sikap egois seseorang. Banyak perokok “egois” yang merokok di tempat umum.
Kenikmatan yang dirasakan oleh para perokok terkadang membuat perokok tak
memperdulikan orang sekitar. Seperti kita ketahui, perokok pasif (orang yang
tidak merokok namun terkena asap rokok) lah yang menjadi korban paling rawan.
Patut Waspada
Tak heran jika banyak kalangan menghabiskan uangnya hanya untuk
menikmati rokok. Rokok yang dijadikan kebutuhan primer, menjadi satu kebutuhan
yang harus dipenuhi. Jika dianalogikan, rokok menjadi sumber makanan utama bagi
pemakainya.
Jangan terbuai kenikmatan sesaat, ingat kesehatan. Rasanya
ketegasan pada diri sendirilah yang dapat mendorong seseorang untuk mengurangi
intensitas merokoknya. Gunakan uang saku dari orang tua untuk kebutuhan yang lebih
bermanfaat ketimbang membeli rokok. Para orang tua juga harus mengontrol uang
saku anaknya. Berikan sesuai kebutuhan anak dan jika perlu perketat uang saku
anak. Dengan ketegasan orang tua, akan membuat anak tidak semena-mena
menggunakan uang untuk membeli rokok.
0 komentar:
Post a Comment