Oleh, Malikhah*
Hakekatnya facebook menjadi alat komunikasi yang dapat diakses siapapun. Sampai bulan ini jumlah penggunanya mencapai 750 juta yang tersebar diseluruh dunia. Jumlah yang sangat fantastis ini, tentunya akan berdampak baik pula untuk pendirinya. Mark Zuckerberg sebagai pendiri facebook tentunya mampu mengeruk milliyaran dari hasil facebook ini. Selain itu, popularitas Mark Zuckerberg semakin menanjak. Bahkan dia terpilih sebagai tokoh Yahudi nomor wahid sejagat dalam pemilihan tahunan “50 Tokoh Yahudi Sedunia” yang digelar oleh surat kabar the Jerusalem Post sejak tahun lalu. Zuckerberg berhasil mengalahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menempati posisi kedua. Sebelumnya, Zuckerberg juga terpilih sebagai tokoh tahun 2010 versi majalah Time.
Jejaring sosial yang telah ditemukan sejak tahun 2004 ini, menjadi salah satu akun terpopuler. Bahkan akun twitter yang saat ini sedang berkembangpun belum mampu menandingi kepopuleran facebook ini. Meskipun telah banyak kasus-kasus yang terjadi akibat penyalahgunaan facebook, tetap saja para pengguna setia facebook tidak berpaling dari akun ini. Indonesia sendiri menjadi pengguna facebook terbesar ke 2 setelah Amerika Serikat yang memiliki jumlah pengguna facebook sejumlah 150 juta pengguna.
Bahaya Facebook
Jumlah pengguna facebook di Indonesia sebanyak itu belum mampu menunjukkan angka ke-produktifannya, sebab rata-rata pengguna facebook membuka akun ini hanya 7 kali dalam sebulan. Akan tetapi dampak dari penggunaan facebook di Indonesia sangat terasa. Beberapa waktu lalu muncul laporan mengenai tanda-tanda orang kecanduan Facebook, misalnya para pengguna facebook mengubah status lebih dari dua kali sehari dan rajin mengomentari perubahan status teman. Mereka juga rajin membaca profil teman lebih dari dua kali sehari meski ia tidak mengirimkan pesan atau men-tag diri mereka di fotonya.
Kecanduan situs jejaring sosial seperti facebook juga bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental. Selain itu, Jika pada malam hari kita masih sibuk mengomentari status teman kita, kita juga kekurangan waktu tidur. Kehilangan waktu tidur dalam waktu lama dapat menyebabkan kantuk berkepanjangan, sulit berkonsentrasi, dan depresi dari sistem kekebalan. Seseorang yang menghabiskan waktunya didepan komputer juga akan jarang berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik yang lemah, bahkan obesitas.
Banyaknya efek negatif yang diakibatkan oleh facebook ini seringkali tidak kita perdulikan. Meskipun kita bisa merasakan secara langsung dampaknya, namun itu tidak membuat diri kita untuk instropeksi diri. Ketergantungan kita terhadap facebook sering tak terbendungkan, sehingga butuh waktu yang cukup lama untuk menata ulang penggunaan facebook secara baik dan benar.
Kurangnya Social Gathering
Meskipun menyandang sebagai akun jejaring sosial, namun, facebook tidak menunjukkan perkembangan yang baik terhadap kondisi sosial yang ada. Pertama, pengguna facebook menjadi semakin pikun akan keadaan yang berada dekat disekitarnya. Hubungan antar individu akan semakin jarang dilakukan. Terlebih ketika para individunya jarang menghadiri social gathering, menghindari pertemuan dengan teman-teman atau keluarga mereka akan lebih memilih berlama-lama menatap komputer (atau ponsel). Dan pada akhirnya ketika mereka berinteraksi dengan rekan-rekan, mereka menjadi gelisah karena "berpisah" dari komputernya.
Banyak dari mereka yang tidak paham dan mengenali orang-orang yang ada disekitarnya. Facebook akan semakin mendekatkan sesuatu yang jauh, dan menjauhkan yang dekat. Orang akan lebih senang berkomunikasi lewat facebook, dibanding berbicara secara langsung. Selain itu, orang akan lebih senang ketika berbagi cerita lewat facebook dibanding bercerita secara langsung. Mestinya, sebagai alat komunikasi, harusnya tidak meninggalkan kesan seperti itu.
Kedua, mereka lebih senang untuk mengshare berbagai kata-kata alay dalam akun facebook. Banyak hal tidak penting tapi dibagikan kepada teman-temannya hanya sekedar untuk mendapatkan komentar ataupun like. Namun pada kenyataannya, justru hal itulah yang terkadang banyak disukai oleh para pengguna facebook. Meskipun hal-hal yang tidak penting yang dibicarakan. Dengan dalih FB (forum bebas), justru itu akan meracuni para pengguna FB dalam menggunakan akun tersebut dengan baik dan benar. Ketiga, banyak pokok bahasan dalam status pengguna facebook yang sering kali tidak layak untuk dibahas. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya pengguna facebook yang hanya berbicara masalah pribadi, yang mana permasalahan tersebut tak patut untuk dipublikasikan. Dengan adanya publikasi permasalahan pribadi, maka akan menimbulkan berbagai asumsi orang tentang itu terhadap kita yang belum tentu kebenarannya.
Situs jejaring sosial seharusnya dapat menjadi pelengkap dari kehidupan sosial kita, namun seringkali yang kita temukan sangat berbeda. Kenyataannya situs-situs tersebut tidak menjadi alat yang dapat meningkatkan kualitas hidup, melainkan alat yang membuat kita salah arah. Sebagai pengguna dan penikmat adanya IPTEK, harusnya kita lebih bijak dalam memanfaatkan tekhnologi. Meskipun kita telah memiliki dan menguasai berbagai macam tekhnologi, tapi kesadaran kita sebagai makhluk sosial harus ditekankan kembali. Kita yang hidup berdampingan dengan banyak orang, harusnya kita lebih peduli dengan orang-orang disekitar kita.
*Penulis Mahasiswa Aktif Jurusan Akuntansi
Fakultas Tarbiyah 2010